Laman

Selasa, 30 Juni 2015

Cerpen



My Adventure

        Angin Malang berhembus begitu dingin menyelundup ruas-ruas tulang tubuh ini. Fajar telah tiba, Ayam berkokok ria dan lantunan suara Adzan yang bergema begitu sahut-menyahut seolah-olah membangunkanku dari tidur lelapku. Aku terbangun dengan nyawa yang belum genap. " Yati ini jam berapa?" tanyaku pada teman sekamarku yang teryata dia juga masih tertidur. Sejenak ku langsung bangkit dari tempat tidurku dan segera menemukan ponselku tuk menemukan jam. Dan ternyata jarum jam menunjukkan pukul 04.00 WIB. "Hahhh???" seruku. "Yati,, bangunnnn,..... banguuunn... bentar lagi udah mau imsak. Ayooo sahurr???" Lanjutku, namun tak ada respon dari yati sama sekali. Ku ulang berulang-ulang kali, akhirnya yatipun terbangun. Dengan polosnya dia berkata "Aku gak sahur, biasanya juga gak sahur kok. maaf ya kamu sahur apa adanya yaa???" Yang ada pada saat itu adalah sesaset energen. Alhamdulillah.
Tak lama kemudian terdengar suara Imsak, aku bermain ponsel sambil menunggu adzan subuh. Tiba-tiba ponselku berbunyi, panggilan dari seseorang yang pernah aku sayangi. Sontak ku angakat dan "Hallo..." Suara di seberang sana. "Halloo,, Assalamu'alaikum,," jawabku "Wa'alaikumsalam,,"jawabnya. Lalu kami saling menanyakan kabar dan bertukar cerita. tak lama kemudian ku akhiri karena aku belum shalat shubuh.
Waktu menunjukkan pukul 06.45 WIB, aku bergegas ke kampus karena harus mengikuti pelatihan aplikasi internet. Berjalan aku dari Rusunawa UMM sampai di kampus, karena kebetulan sepeda UMM masih di kunci. Kebetulan, ini adalah hari ketiga pelatihan, jadi sudah kenal dengan teman-teman. Di ICT aku bertemu dengan teman sekelasku Nining yang sedang duduk bersama temannya. "Ayo naik??" ajakku pada Nining. "Iyaa,," sambil menghampiriku. Kemudian kami berdua naik menapaki tangga demi tangga menuju ruang Laboratorium Infokom A yang kami gunakan untuk pelatihan internet bersama teman-teman yang lainnya dan juga kakak mentor kami yang cantik-cantik yaitu Kak Rahma dan Kak Vina.
Satu jam berlangsung, seperti biasanya kami pasti dapat oleh-oleh sepulang dari aplinet, apa oleh-olehnya? oleh-olehnya masih tetap sama, namun dalam porsi yang berbeda. apa itu?? makanankah?? Makanan yang mengenyangkan, yaitu 'TUGAS' hahahahaaaa... yaaa.,,, oleh-oleh yang kami dapat adalah tugas. Di mulai dari hari pertama tugas 55 soal dengan waktu 25 menit, hari kedua 74 soal dengan waktu 35 menit dan untuk hari ini adalah tugas yang sangat menggembirakan karena harus berpacaran dengan laptop untuk jangka yang lumayan lama. Bertatapan dengan laptop demi sebuah blog. Ini memang benar-benar mengasyikkan bagiku. karena jujur dari dulu saya pengen punya blog yang layak di buka oleh khalayak umum. namun sampai saya ikut aplinet ini, keinginanku belum terwujud. hahhaaaa benar-benar jadul dehhh... :D Bayangkan dari saya SMA saya berlatih buat blog, emang si sekedar keinginan untuk punya aja, belum tahu maksud dan tujuan dari blog. Yahhh,,,, maklum lah masih labil, awalnya aku tertarik pada omku yang bercerita tentang blog lah, kemudian juga sering nunjukkin foto-fotonya saat dia travelling bersama temannya. Emmmm,, yang bener-bener buat aku terkesima adalah foto-foto omku waktu di lombok. Sumpahh.,,, pengen rasanya nanti bisa travelling ke sana. 
Kebetulan aku punya banyak teman di Lombok, si Rose, Azis yang sering aku panggil Azis Gagap, Andi Kieq, Hardi, Hurens, Indah, Kak Zahra. Mereka semua adalah teman-temanku waktu di Pare. Mereka semua baik pada aku. Jadi gak nyesel juga meskipun aku kuliah terhambat 2 tahun. Karena di Pare, selain mendapatkan ilmu, aku juga banyak teman-teman dari Sabang-Merauke. Semua teman yang kutemui, aku anggap keluargaku. Teman-teman BTC-CTC, TC dan MS, emmmm I do love them.




Bapak Kalend Osen, seorang dermawan yang begitu humble. Yang selalu mengingatkan kami, anak-anaknya dalam hal kebaikan, tak luput itu juga, Bapak selalu memberikan contoh pada kami. Sebelumnya aku belum pernah menemui orang seperti beliau. Jujur, sebelum aku datang ke Pare, saya tidak berhijab. Namun Pare memang begitu luar biasa, sehingga mampu merubahku tuk berhijab. Saat ini malu rasanya jika aku di lihat kaum laki-laki tidak memakai kerudung.
Dan aku berharap, di Malang ini, khususnya di UMM ini aku mampu menjaga kerudungku. Walau banyak desas-desus bahwa Malang adalah kota liar. Namun bagiku seliar-liar kota tersebut, semua itu tergantung pada individu yang berada di tempat itu.
Malang adalah kota impianku sejak kecil. Sejak aku duduk di bangku SMP, aku sudah berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di Malang tepatnya di UB. Itulah sebabnya mengapa aku harus berhenti kuliah sampai 2 tahun. Karena saya terlalu berambisi masuk di Perguruan Tinggi Negeri. Kemudian saya berpikir, negeri maupun swasta itu sama aja. Yang membedakan adalah mahasiswa itu sendiri dalam mengolah mata kuliah yang didapatkan.
Kehendak Allah memang sungguh luar biasa. Dan kini saya senang sekali menjadi bagian dari UMM. Universitas Swasta yang terdepan di negeri ini. I love UMM.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar