My
Adventure
Angin Malang berhembus begitu dingin
menyelundup ruas-ruas tulang tubuh ini. Fajar telah tiba, Ayam berkokok ria dan
lantunan suara Adzan yang bergema begitu sahut-menyahut seolah-olah
membangunkanku dari tidur lelapku. Aku terbangun dengan nyawa yang belum genap.
" Yati ini jam berapa?" tanyaku pada teman sekamarku yang teryata dia
juga masih tertidur. Sejenak ku langsung bangkit dari tempat tidurku dan segera
menemukan ponselku tuk menemukan jam. Dan ternyata jarum jam menunjukkan pukul
04.00 WIB. "Hahhh???" seruku. "Yati,, bangunnnn,.....
banguuunn... bentar lagi udah mau imsak. Ayooo sahurr???" Lanjutku, namun
tak ada respon dari yati sama sekali. Ku ulang berulang-ulang kali, akhirnya
yatipun terbangun. Dengan polosnya dia berkata "Aku gak sahur, biasanya
juga gak sahur kok. maaf ya kamu sahur apa adanya yaa???" Yang ada pada
saat itu adalah sesaset energen. Alhamdulillah.
Tak
lama kemudian terdengar suara Imsak, aku bermain ponsel sambil menunggu adzan
subuh. Tiba-tiba ponselku berbunyi, panggilan dari seseorang yang pernah aku
sayangi. Sontak ku angakat dan "Hallo..." Suara di seberang sana.
"Halloo,, Assalamu'alaikum,," jawabku
"Wa'alaikumsalam,,"jawabnya. Lalu kami saling menanyakan kabar dan
bertukar cerita. tak lama kemudian ku akhiri karena aku belum shalat shubuh.
Waktu
menunjukkan pukul 06.45 WIB, aku bergegas ke kampus karena harus mengikuti
pelatihan aplikasi internet. Berjalan aku dari Rusunawa UMM sampai di kampus,
karena kebetulan sepeda UMM masih di kunci. Kebetulan, ini adalah hari ketiga
pelatihan, jadi sudah kenal dengan teman-teman. Di ICT aku bertemu dengan teman
sekelasku Nining yang sedang duduk bersama temannya. "Ayo naik??"
ajakku pada Nining. "Iyaa,," sambil menghampiriku. Kemudian kami
berdua naik menapaki tangga demi tangga menuju ruang Laboratorium Infokom A
yang kami gunakan untuk pelatihan internet bersama teman-teman yang lainnya dan
juga kakak mentor kami yang cantik-cantik yaitu Kak Rahma dan Kak Vina.
Satu
jam berlangsung, seperti biasanya kami pasti dapat oleh-oleh sepulang dari
aplinet, apa oleh-olehnya? oleh-olehnya masih tetap sama, namun dalam porsi
yang berbeda. apa itu?? makanankah?? Makanan yang mengenyangkan, yaitu 'TUGAS'
hahahahaaaa... yaaa.,,, oleh-oleh yang kami dapat adalah tugas. Di mulai dari
hari pertama tugas 55 soal dengan waktu 25 menit, hari kedua 74 soal dengan
waktu 35 menit dan untuk hari ini adalah tugas yang sangat menggembirakan
karena harus berpacaran dengan laptop untuk jangka yang lumayan lama. Bertatapan
dengan laptop demi sebuah blog. Ini memang benar-benar mengasyikkan bagiku.
karena jujur dari dulu saya pengen punya blog yang layak di buka oleh khalayak
umum. namun sampai saya ikut aplinet ini, keinginanku belum terwujud. hahhaaaa
benar-benar jadul dehhh... :D Bayangkan dari saya SMA saya berlatih buat blog,
emang si sekedar keinginan untuk punya aja, belum tahu maksud dan tujuan dari
blog. Yahhh,,,, maklum lah masih labil, awalnya aku tertarik pada omku yang
bercerita tentang blog lah, kemudian juga sering nunjukkin foto-fotonya saat dia
travelling bersama temannya. Emmmm,, yang bener-bener buat aku terkesima adalah
foto-foto omku waktu di lombok. Sumpahh.,,, pengen rasanya nanti bisa
travelling ke sana.
Kebetulan
aku punya banyak teman di Lombok, si Rose, Azis yang sering aku panggil Azis
Gagap, Andi Kieq, Hardi, Hurens, Indah, Kak Zahra. Mereka semua adalah
teman-temanku waktu di Pare. Mereka semua baik pada aku. Jadi gak nyesel juga
meskipun aku kuliah terhambat 2 tahun. Karena di Pare, selain mendapatkan ilmu,
aku juga banyak teman-teman dari Sabang-Merauke. Semua teman yang kutemui, aku
anggap keluargaku. Teman-teman BTC-CTC, TC dan MS, emmmm I do love them.
Bapak
Kalend Osen, seorang dermawan yang begitu humble. Yang selalu mengingatkan
kami, anak-anaknya dalam hal kebaikan, tak luput itu juga, Bapak selalu
memberikan contoh pada kami. Sebelumnya aku belum pernah menemui orang seperti
beliau. Jujur, sebelum aku datang ke Pare, saya tidak berhijab. Namun
Pare memang begitu luar biasa, sehingga mampu merubahku tuk berhijab. Saat ini
malu rasanya jika aku di lihat kaum laki-laki tidak memakai kerudung.
Dan
aku berharap, di Malang ini, khususnya di UMM ini aku mampu menjaga kerudungku.
Walau banyak desas-desus bahwa Malang adalah kota liar. Namun bagiku
seliar-liar kota tersebut, semua itu tergantung pada individu yang berada di
tempat itu.
Malang
adalah kota impianku sejak kecil. Sejak aku duduk di bangku SMP, aku sudah
berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di Malang tepatnya di UB. Itulah sebabnya
mengapa aku harus berhenti kuliah sampai 2 tahun. Karena saya terlalu berambisi
masuk di Perguruan Tinggi Negeri. Kemudian saya berpikir, negeri maupun swasta
itu sama aja. Yang membedakan adalah mahasiswa itu sendiri dalam mengolah mata
kuliah yang didapatkan.
Kehendak
Allah memang sungguh luar biasa. Dan kini saya senang sekali menjadi bagian
dari UMM. Universitas Swasta yang terdepan di negeri ini. I love UMM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar